Sunday, July 20, 2014

Nusa Kambangan, Mengambang atau Mengembang ?

Nusa Kambangan
Nusa Kambangan adalah pulau di kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Secara harfiah Nusa Kambangan berarti “pulau yang MENGAMBANG”, namun ada juga yang mengatakan bahwa nusa kambangan berarti "pulau bunga-bungaan" dikaitkan dengan keberadaan bunga Wijaya Kusuma yang sejati yang hanya MENGEMBANG di pulau itu ditambah lagi dengan berbagai macam tumbuhan khas ritual budaya Jawa ditanam di sini, sejak era kerajaan Mataram.

Letak pulau Nusa kambangan memang “seakan” mengambang diantara Samudera Indonesia disebelah selatannya dan Anak Samudera atau Segara Anakan disebelah utaranya. Dongeng geologi mencereritakan bahwa pulau ini terbentuk dari material vulkanik gunung Galunggung di masa lalu yang menumpuk di muara Laguna Segara Anakan.

Nusa Kambangan disebut sebut sebagai pertahanan terahir bagi habitat bunga Wijaya Kesuma. Bunga legenda yang benar benar ada meski sangat langka dan habitat aslinya hanya ada di pulau Nusa Kambangan. Maklumlah karena seluruh pulau Nusa Kambangan sendiri sebenarnya berstatus sebagai cagar alam, meski juga digunakan sebagai area latihan militer oleh pasukan komando TNI. Secara tradisional, penerus dinasti Kesultanan Mataram sering melakukan ritual di pulau ini dan menjadikannya sebagai "hutan ritual". 

Seperti namanya, status pulau Nusa Kambangan pun turut mengambang, meski secara administratif berada di dalam wilayah kabupaten Cilacap, provinsi Jawa Tengah, namun hingga kini pulau tersebut merupakan milik Departemen Hukum dan HAM. Itu sebabnya Nusa Kambangan selalu saja di identikkan sebagai pulau penjara, maklumlah di pulau ini berdiri 9 komplek penjara. Dari 9 penjara itu hanya empat yang masih aktif yakni LP Batu (dibangun 1925), LP Besi (dibangun 1929), LP Kembang Kuning (tahun 1950), dan LP Permisan (tertua, dibangun 1908). Lima lainnya, yaitu Nirbaya, Karang Tengah, Limus Buntu, Karang Anyar, dan Gleger, telah ditutup.

No comments:

Post a Comment